Jumat, 23 September 2016

materi makalah transmisi otomatis

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS ( MATIC )
Hasil gambar untuk logo smk negeri 2 sragen

PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN

DISUSUN OLEH

TEGUH WIDODO
KELAS / XII TKR 4
NIS : 6033

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 SRAGEN


Alamat, Jl Dr.Sutomo, No.4 Sragen.
Telp Fax : 0271 891316, Sragen 57212
LEMBAR PENGESAHAN

            Makalah OTOMOTIF “SISTEM TRANSMISI OTOMATIS” ( MATIC ), ini telah disetujui oleh guru pembimbing mata pelajaran PSPTKR pada


Hari                 :
Tanggal            :





            Sragen, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,2016

Pembimbing
Penyusun






Yulianto, S.Pd, M.Pd
Teguh Widodo
NIP : 19750702 200501 1 004
NIS : 6033



KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.  Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Sragen26 Agustus 2016



Teguh Widodo

 

 


DAFTAR ISI

Lembar pengesahan                                                                                                    ii
Kata pengantar                                                                                                            iii
Daftar isi                                                                                                                      iv
Motto                                                                                                                           v

Bab I Pendahuluan
A      Latar belakang................................................................................................ 1
B       Pembatasan masalah....................................................................................... 1
C       Manfaat pembuatan makalah......................................................................... 2
D      Tujuan pembuatan makalah............................................................................ 2

Bab II Pembahasan
A      Macam-macam Jenis Transmisi Otomatis...................................................... 3
1.      Transmisi Otomatis Fluid Type.....................................................      3
a.       Torsi converter...................................................................      3
b.      Pompa oli atau OIL PUMP...............................................      9
c.       Roda gigi Planetary gear unit............................................      9
d.      Pita rem (brake band) dan Rem-rem multiplat (multiplate brakes)                 10
e.       Unit hidrolik......................................................................      11
f.       Tuas pemindah..................................................................      11
2.      Transmisi Otomatis CVT...............................................................      13
3.      Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik...........................      14
4.      Keunggulan,Kelemahan Transmisi................................................      15
5.      Adapun kelemahannya..................................................................      15
6.      Cara merawat transmisi otomatis..................................................      16
Bab III Penutup
A      Kesimpulan.................................................................................................... 17
B       Saran.............................................................................................................. 17

Daftar pustaka                                                                                                          18
MOTTO

1.      Pendidikan merupakan modal penting bagi setiap orang dalam meraih kesuksesan
2.      Ilmu tanpa diamalkan seperti layaknya pohon yang berdaun lebat tanpa adanya buah
3.      Jangan ingat lelahnya belajar, tapi ingat buah manisnya yang bisa dipetik kelak ketika sukses.
4.      Kegagalan dan kesalahan mengajari kta untuk mengambil pelajaran dan menjadi lebih baik.

5.      Orang yang belajar dari kesalahan dalah orang yang berani sukses.

BAB I
PENDAHULUAN

A      LATAR BELAKANG
Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai transmisi otomatis, yang diambil dari beberapa sumber.salah satu sumber yang paling banyak digunakan adalah website dan ilmu otomotif yang merupakan teori dalam kejuruan otomotif, yang juga merupakan teori yang di ajarkan didalamm.Pembahasan khusus tentang transmisi otomatis yang dipaparkan dalam makalah ini saya sadari akan adanya hambatan-hambatan dalam upaya pencarian pengetahuan dan menunjukkan pada saya cara-cara mengatasi hambatan-hambatan itu.
makna dan fungsinya tentu merupakan kajian yang termasuk dalam.Harapannya, penulisan makalah yang saya tulis ini dapat mengulas bahasan kali ini dengan jelas dan tepat tanpa mengurangi esensi dari tulisan dari berbagai sumber yang telah digunakan.
Transmisi otomatis ialah suatu jenis transmisi yang dapat memindahkan gigi percepatan dengan sendirinya yang disesuaikan dengan beban misalnya apabila sebuah kenderaan yang berjalan pada keadaan mendatar kemudian akan melalui jalan yang menanjak maka si pengemudi tidak perlu lagi memindahkan percepatannya, karena pada transmisi otomatis transmisi akan menyesuaikan dengan kebutuhan dari beban yang diterima oleh kenderaan tersebut.

A. PEMBAHASAN MASALAH                                                                            
1.      Apa Pengertian Transmisi otomatis Typtonic ?
2.      Apa Pengertian Transmisi Otomatis CVT ?
3.      Bagaiman cara kerja transmisi otomatis ?
4.      Apa saja komponen Transmisi Otomatis ?


B.  MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH
1.      Mendapatkan rancangan rangkaian system transmisi otomatis
2.      Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain dalam pengembangan transmisi otomatis.
3.      Memberikan informasi mengenai kinerja transmisi otomatis.
4.      Dapat mengetahui komponen-komponen Transmisi Otomatis.

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1.      Siswa mengetahui definisi dan fungsi Transmisi.
2.      Siswa mengetahui definisi Transmisi-Transmisi Otomatis.
3.      Siswa mengetahui Jenis – jenis Transmisi Otomatis.
4.      Siswa dapat mengetahui komponen-komponen Transmisi Otomatis.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Macam-macam Jenis Transmisi Otomatis         
1.      TRANSMISI OTOMATIS FLUID TYPE
a.      Torsi konverter

Torque converter dipasang pada sisi input transmisi dan di ikat dengan baut terhadap bagian belakang poros enkol mesin melalui drive plate.
Fungsi Torque Converter
1.      Memperbesar momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin.
2.      Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau memu-tuskan) momen mesin ke transmisi.
3.      Meredam getaran (torsional vi-bration) akibat momen dari mesin dan pemindahan daya (drive train).
4.      Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin.
5.      Menggerakkan pompa oli dari hydraulic control system.
Hasil gambar untuk Torsi konverter

Cara Kerja Torque Converter
Torque converter memindahkan dan memperbesar momen dari mesin dengan menggunakan minyak trans-misi sebagai perantara. Torque converter terdiri dari pump impeller yang digerakkan oleh poros engkol ; turbine runner yang dihubungkan dengan poros input transmisi ; stator yang terpasang pada transmission case dengan kopling satu arah (one-way clutch) dan stator shaft dan converter case yang berisi semua bagian tersebut. Converter terisi de-ngan minyak transmisi otomatis yang berasal dari oil pan dan dipompakan oleh pompa oli : minyak ini meluncur keluar dari pump impeller dengan arus yang cukup kuat dan memu-tarkan turbine runner.

Hasil gambar untuk Prinsip kerja torsi konverter

1)      Pompa impeller
Pompa impeller (pump impeller) bagin ini disatukan dengan converter case dan disekeliling bagian dalamnya terpasang vane yang melengkung. Sebelah dalam vane diberikan guide ring untuk membentuk celah yang memperlancar aliran minyak. Converter case dihubungkan dengan poros engkol melalui drive plate sehingga selama mesin hidup tourqu converter akan selalu berputar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhyphenhyphen7cvOo0lXNJGr8wBukSJbtx7bck63EwBzFI_godvboXgXG4SVZhEK8ZvdgFF6VCAokjowIiNIGr_NpauViLxiQUfX9-uS2yqr0ndRmAh35XxSCwrIZQYwni2YC-0JjMXZtrTmR4cpXU/s640/image006.png

2)      Turbine runner
Bentuk dari turbine ranner hampir sama dengan pompa impeller yaitu memiliki banyak blade. Arah lingkungan blade pada turbin runner berlawanan pada dengan yang terdapat pada pompa impeller. Turbin runner dipasang pada poros input transmisi sehingga bladenya berhadapan dengan pompa impeller blade dengan celah yang sangat kecil.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQgFPkdGS8xF6k9j7ZTmtcoXJBnLR3lzfyN_tHaBmR08isY2R3HgTeizvjKLm70Kj8UEJqoehzdACAJhK2b83PZXPnwwRQOcEs8wD-qjUSHNy8jPb7po8JDSkbV1GITOFuNyH1nEa-2TY/s640/image008.png

3)      Stator
Stator di tempatkan ditengah-tengah antar pompa impeller dan turbin runner. Dipasang pada poros stator yang diikatkan pada transmission case melalui one-way clutch. Stator blade menangkap minyak yang keluar dari turbin runner dan mengarahkan kembali kebagian belakang blade pump impeller sehingga memberikan tambahan tenaga pada pump impeller.
Kopling satu arah (one-way clutch) memungkinkan stator untuk dapat berputar searah  dengan poros engkol dan saat stator mempunyai kecenderungan berputar balik, kopling satu arah akan menguncinya sehingga tidak berputar. Oleh karena itu, stator akan berputar atau terkunci tergantung pada arah dorongan minyak pada vanenya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivLCJAg8mhqWmtZ01c5S1GfjBoKBKJcfh4Y89-hCH1AAPlQdI9eGsPfQyeLtbRc98DKEveWjHMRihEDsf4vaKyGhyphenhyphenkjKA93OQkuJe-CHvdEKSujtagdR8n5Th7Cp7Z-0GykUCuu_cNQ30/s400/image010.png
Prinsip kerja
Drive berputar oleh torque dari engine, maka oli yang terdapat pada pump impeler akan terlempar dengan gaya sentrifugal menuju dan mengenai sudu turbin yang mengakibatkan turbin ikut berputar. Oli akan mencapai stator setelah melalui turbin dan berubah arahnya karena sudu turbin. Dengan demikian oli akan mengalir kembali menuju ke pump impeler.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhnTycMtBiRpbsLMv6hXiRC3IWMo-H_XRz-vBNTENtpmo40ZcrmPl4ujkFMJY_g6naVr5v0-fXF_igj9LHPn3_AZLZux6Hm8_9Rlm6GhazGJsfyrtDvrULSkcZz9cz0l04CVvedhk35I0/s400/image013.gif
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizhZM1iDsMdJiVwVvvOqQ5YxSQdKujHH0LF4aB5t8TwHkmd3cGM-2y0BHCBai1TMQEGDiTxm2lq_07bN3o0_UnonfixAurkF3TWuHc4cZcUPoL8Yi5d68VT6LFroD9f3HogsPxQyX_WeI/s400/image015.gif

aliran tenaga dan oli pada torque converter
Berhenti, mesin idling
            Pada saat mesin idling, maka momen yang dihasilkan oleh kopling oleh mesin itu sendiri minimum.  Bila rem dioperasikan beban pada turbin runner menjadi besar Karena tidak dapat berputar. Karena kenderaan berhenti, maka speed ratio antara pompa impeller dan turbin runner nol sedangkan torque rationya maksimum oleh karena itu, turbin runner akan selalu siap untuk berputar dengan momen yang lebih tinggi dari momen yang dihasilkan oleh mesin

Kenderaan mulai bergerak
Pada saat rem dibebaskan maka turbin runner dapat berputar dengan poros input transmisi. Dengan menekan pedal akselator, maka turbin runner akan berputar dengan momen yang lebih besar dari yang dihasilkan oleh mesin jadi kenderaan mulai bergarak.

Kenderaan berjalan dengan kecepatan rendah
Bila kecepatan kenderaan bertambah putaran turbin runner dengan cepat mendekati pompa impeller. Torque rasionya dengan cepat mendekati 1,0. pada saat perbandingan putar turbin dan pompa impeller mendekati angka tertentu stator mulai berputar. Dengan kata lain torque converter mulai bekerja sebagai kopling fluida oleh karenanya kecapatan naik hampir bebanding lurus dengan putaran mesin.
Kenderaan benjalan pada kecepatan sedang sampai tinggi
Torque converter hanya berfungsi sebagai kopling fluida.turbin runner berputar pada kecepatan yang hampir identik dengan pump impeller.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMSGfGk754IkZwREqAalXEjI3TMvL-oips5C4FlItHK9QFpNb9_xmp1nS5OYwHTP_hVRij4Tn7KkQlj5UarPWrQZIXt8z2ITVT1eLihhTFHb3vzIlyF-wCwfQBxXr5tRjqOc_DqosOFjk/s400/image016.gif

Prinsip power transmisi/pemindah tenaga
Bila kita memasang dua buah kipas angin A dan B berhadapan satu sama lain, dan selanjutnya kipas angin A dihidupkan, maka kipas angina B akan mulai berputar dengan arah yang sama dengan kipas angina A. ini terjadi karena kipas angina A menghasilkan aliran udara yang membentur daun (blade) kipas angina B dan selanjutnya kipas angina B akan terbawa berputar. Dengan kata lain, pemindahan tenaga antara kipas A dan B terjadi dengan udara sebagai perantaranya. Tourque converter bekerja dengan cara yang sama, pompa impeller memainkan peranan kipas A dan Turbine runner sebagai kipas angina B. perantaranya dalam hal ini bukan udara melainkan minyak.
Power Transmisi/pemindahan tenaga
Bila pompa impeller digerakan oleh poros engkol, minyak yang berada didalamnya akan berputar bersama dengan arah yang sama. Bila kecepatan putaran pompa impeller ditambah maka gaya centri-fugal akan menyebabkan minyak mulai mengalir keluar dari bagian tengah pompa dari pompa impeller. Bila kecepatan pump impeller terus ditambah, minyak akan dipaksa keluar dari pompa impeller. Minyak akan membentur vane pada turbine runner dan selanjutnya turbine runner mulai berputardengan arah yang sama dengan.
b.      Pompa oli atau OIL PUMP
Pada transmisi otomatis terdapat pompa oli ATF, terdapat dibagian depan rumah transmisi yang bia-sanya terbuat dari susunan roda gigi pompa oli.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvvy5jhv_OetN-ZdyOQvYSPHFBxh4xooV3dhU1buv-4_vr1JMswvZ5xWZMK4A3l5waXd7e5Sf_04IDXBcW7ckTSQJgUbadacvJ3M1FACMlwzIcFlxU8n1eG2yB9s_t3macgf8VZ5tS6Ic/s1600/75.png


Pompa oli ATF ini berfungsi untuk mengalirkan oli ATF dari ruang isap (biasanya dibagian bawah transmisi) ke sistem hirolik termasuk ke torsi konverter.

c.       Roda gigi Planetary gear unit
Transmisi model ini terdiri dari susunan roda gigi planet, model dan jumlah susunan roda gigi planet mempengaruhi hasil perbandingan putaran yang dihasilkan. Pada roda gigi planet set ini dikenal roda gigi matahari, roda gigi planet dan roda gigi ring. Secara konstruksi paket gigi planet dibedakan menjadi: paket roda gigi planet sederhana, paket roda gigi planet raveneux dan paket roda gigi planet simson.
Hasil gambar untuk Roda gigi planet 
Untuk menghasilkan perban-dingan putaran pada paket roda gigi planet, maka salah satu sebagai penggerak, salah satu sebagai yang digerakkan dan satunya direm atau dikopel seperti terlihat ditabel bawah ini.


d.      Pita rem (brake band) dan Rem-rem multiplat (multiplate brakes)
Untuk mendapatkan perbandi-ngan putaran sesuai yang diinginkan pada sistem transmisi otomatis de-ngan roda gigi planet dilakukan de-ngan cara mengerem atau meng-kopel salah satu komponen paket gigi planet meng-gunakan rem atau ko-pling yang pada kebanyakan meng-gunakan rem atau kopling multi plat.
Direm berarti komponen roda gigi planet dikunci mati dengan rumah transmisi, sedangkan dikopel berarti dikunci antar dua komponen paket roda gigi planet.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEWw-9fLD50ZvljCeZvQuyfSV-WIc-YXdnDnkeCEPHiTyDkbPduLShXs_toJJmR-skRav5xNytv7Q4DistnuqpZUhnBOuTPUw6A_Plps12QiWIuhCnubfjaJgNgSWq6Fv4LKIABdWsQSo/s400/multiplatebrake.pnghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_vK_PxXlPmYyUG97qSAKTJv3u3FS_ypCJx10M7Yz9hth6fy1H-bMjLDmIBza1bdmbzuZakXa2rF_PMsO9ioWkva-BfZxssMYCZZZnCM0_yNwhSWrvjIkpNAQK_VM3KhE7GBfokztHVPc/s1600/brake+band.jpg


e.       Unit hidrolik
Unit hidrolik berfungsi untuk me-ngatur aliran oli ATF kedalam silinder rem atau kopling untuk mengaktifkan rem maupun kopling yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kecepatan dan tingkat perbandingan putaran.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio14kNNEjxD_SoNjf7pSj0lxuBiPEdA1UUTuUY44g9WnE3X6kZvPHHlnA-DCz0B2WAj9q_BMvkDCC9pT9IrGGIbtxPG_RZeatKJmUpdcjNHbTEJe8Bb6k7ZEseZL236gaUYHE_KqcGY0U/s1600/50.png
https://html2-f.scribdassets.com/3l8zrmf48w1mgb3h/images/11-d20209360b.jpg


f.       Tuas pemindah
Meskipun perpindahan tingkat percepatan dapat berlangsung secara otomatis akan tetapi tuas pemindah tetap masih dibutuhkan, terutama untuk melakukan pilihan awal. Contoh untuk mundur, netral dan parkir tidak bisa secara otomatis bekerja ke posisi tersebut, oleh karena itu pengemudi tetap harus menentukan melalui tuas pemindah.

Hasil gambar untuk C. Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik

P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan efek seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban yang cukup berat. ex: tanjakan.
R: Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).
N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil.
D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama perjalanan. dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. untuk merk toyota biasanya terdapat D,2,1 dengan tombol overdrive off  pada    tuasnya.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.



2.      TRANSMISI OTOMATIS CVT
Hasil gambar untuk B. TRANSMISI OTOMATIS CVT
Gambar 15.13  CVT

Transmisi CVT adalah transmisi otomatis yang tidak mempunyai step-step tingkatan gigi percepatan, akan tetapi secara kontinyu tingkat gigi percepatan itu bisa berlangsung dengan variasi yang sangat besar, makanya disebut Continous Variable Transmission.
Hasil gambar untuk B. TRANSMISI OTOMATIS CVT

Prinsip kerja dari transmisi ini adalah merubah perbandingan roda puli, dimana diameter puli penggerak dan diameter puli yang digerakan dapat dirubah saling berlawanan sehingga didapatkan tingkat perban-dingan putaran yang sangat ber-variasi.
kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

3.      Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik
Pada transmisi otomatis dengan kontrol elektronik perpindahan tinkat gigi percepatan dikontrol secara elektronik dengan jalan mengen-dalikan katup-katup solenoid oleh unit kontrol elektronika berdasarkan dari sinyal-sinyal masukan yang diberikan oleh sensor-sensor yang ada.

Hasil gambar untuk C. Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik

Dengan melibatkan sensor-sen-sor yang ada dapat diatur tinkatan gigi percepatan yang paling sesuai dengan kondisi yang dihadapi, se-hingga tidak kehilangan perfor-mennya dan tetap pada penggunaan bahan bakar yang optimal.
Pemgendalian katup solenoid pada dasarnya adalah untuk menga-rahkan oli ATF ke unit hidrolik, jadi disini bukan sistem elektrik yang melakukan perubahan tingkatan gigi tetapi dibantu oleh tekanan hidrolik dari oli ATF. Sistem elektronik hanya sebagai pengendali saja.
Pada sistem yang dikendalikan secara elektronik dapat dilakukan pengendalian yang lebih selektif dan dapat pula dilakukan pengendalian-pengendalian tambahan seperti mode ekonomi dan sport serta dapat diken-dalikan seperti transmisi manual se-suai keinginan pengemudi dengan adanya tombol + dan -
Diagnosa kerusakan pada trans-misi otomatis, terutama yang meng-gunakan kontrol elektronik dapat dila-kukan dengan menggunakan alat Scanntool yang dihubungkan pada konektor DLC yang tersedia pada kendaraan. Dipilih mode transmisi untuk mendiagnosa transmisi. De-ngan alat ini dapat diketahui kondisi kerja masing masing komponen sis-tem pengendali elek-troniknya mau-pun dapat diketahui gangguan yang terjadi dengan jalan membaca me-mori kerusakan dari ECU transmisi otomatis.

4.      Keunggulan,Kelemahan Transmisi
            Transmisi otomatis memiliki beberapa keunggulan antara lain:
1.      Membuat anda nyaman berkendara di kemacetan karena tidak diperlukan pergantian gigi secara manual dengan menggunakan tuas transmisi dan menginjak kopling.
2.      Apabila dirawat dengan baik, dapat memiliki umur yang panjang.
3.      Cenderung less maintenance (tidak memerlukan perawatan) selain ganti oli dan filter nya.
4.      Apabila dalam keadaan prima, maka anda tidak akan merasakan perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi dan sebaliknya.
5.      Adapun kelemahannya adalah:
1.      Apabila aki soak, maka kendaraan tidak dapat didorong untuk jump start.
2.      Apabila rusak maka penggantiannya akan memakan biaya yang besar.
3.      Pada saat jalan menurun, mobil tidak memiliki engine brake,dimana mesin tidak ikut membantu pengereman mobil.
6.      Cara merawat transmisi otomatis :
Sebisa mungkin jangan gunakan mobil bertransmisi otomatis untuk menarik
kendaraan, apabila terpaksa, gunakan gigi rendah yang dimiliki oleh mobil tersebut.
Lakukan penggantian oli transmisi secara teratur. Apabila kendaraan ditarik, maka
salah satu sumbu roda yang berpenggerak harus diangkat (contoh; menarik mobil
penggerak depan maka bagian depan diangkat). Hal ini dilakukan untuk mencegah
putaran roda mempengaruhi kerja transmisi yang tidak memiliki pelumasan yang
baik.Di tanjakan, anda jangan menahan transmisi di D dan menginjak gas setengah
untuk mempertahankan agar mobil tidak turun, tapi gunakan rem dan pindah
transmisi ke N (Neutral).Apabila kendaraan di kemacetan berhenti lebih dari 15
detik, pindahkan tuas ke N(Neutral).Jangan menginjak gas terlebih dahulu baru
memindahkan tuas ke D atau R,sebaiknya mobil dalam keadaan rpm idle baru tuas
dipindahkan.


BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Sistem Transmisi dibutuhkan untuk meneruskan putaran Fly well dari engine, transmisi sangat di butuhan kendaraan karena kendaraan tanpa transmisi tidak mungkin akan bisa berjalan. Cara kerja dari sistem transmisi otomatis  lebih simple dibandingkan dengan sistem transmisi manual.Sistem transmisi otomatis lebih canggih dari pada transmisi jenis manual.

B.     SARAN
Kita harus menggali informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dan mampu memanfaatkanya dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari untuk memperluas pengetahuan kita.
Alangkah baiknya guru pembimbing memberikan materi yang lebih dengan sistem pembelajaran yang lebih menarik dan tidak monoton , terlebih dapat mengoptimalkan antara otak kanan dan otak kiri serta memanfaatkan teknologi yang ada sebagai pembelajaran.






DAFTAR PUSTAKA



https://youdienakal.wordpress.com/otomotif/ Senin, 29 Agustus 2016 jam 15.20 WIB

http://www.rentalmobilbali.net/mobil-transmisi-otomatis/ Senin, 29 Agustus 2016 jam 15.25 WIB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar