SISTEM TRANSMISI OTOMATIS ( MATIC )

PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DISUSUN OLEH
TEGUH WIDODO
KELAS / XII TKR 4
NIS : 6033
PEMERINTAH KABUPATEN
SRAGEN
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 SRAGEN
Alamat, Jl Dr.Sutomo,
No.4 Sragen.
Telp Fax : 0271 891316,
Sragen 57212
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah
OTOMOTIF “SISTEM TRANSMISI OTOMATIS” ( MATIC ), ini telah disetujui oleh guru
pembimbing mata pelajaran PSPTKR pada
Hari :
Tanggal :
Sragen, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,2016
|
|
Pembimbing
|
Penyusun
|
|
|
|
|
|
|
Yulianto, S.Pd, M.Pd
|
Teguh Widodo
|
NIP : 19750702 200501
1 004
|
NIS : 6033
|
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan
kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
|
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan
ii
Kata pengantar
iii
Daftar isi
iv
Motto v
Bab I Pendahuluan
A
Latar belakang................................................................................................ 1
B
Pembatasan masalah....................................................................................... 1
C
Manfaat pembuatan makalah......................................................................... 2
D
Tujuan pembuatan makalah............................................................................ 2
Bab II Pembahasan
A
Macam-macam Jenis Transmisi Otomatis...................................................... 3
1. Transmisi Otomatis Fluid Type..................................................... 3
a.
Torsi converter................................................................... 3
b. Pompa oli atau OIL PUMP............................................... 9
c.
Roda gigi Planetary gear unit............................................ 9
d.
Pita
rem (brake band)
dan Rem-rem multiplat
(multiplate brakes) 10
e.
Unit hidrolik...................................................................... 11
f.
Tuas pemindah.................................................................. 11
2.
Transmisi
Otomatis CVT............................................................... 13
3.
Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik........................... 14
4. Keunggulan,Kelemahan
Transmisi................................................ 15
5. Adapun kelemahannya.................................................................. 15
6. Cara
merawat transmisi otomatis.................................................. 16
Bab III Penutup
A
Kesimpulan.................................................................................................... 17
B
Saran.............................................................................................................. 17
Daftar pustaka 18
MOTTO
1.
Pendidikan merupakan modal penting bagi setiap
orang dalam meraih kesuksesan
2. Ilmu tanpa diamalkan seperti
layaknya pohon yang berdaun lebat tanpa adanya buah
3. Jangan ingat lelahnya belajar, tapi ingat buah manisnya yang
bisa dipetik kelak ketika sukses.
4. Kegagalan dan kesalahan mengajari kta untuk mengambil
pelajaran dan menjadi lebih baik.
5. Orang yang belajar dari kesalahan dalah orang yang berani
sukses.
BAB I
PENDAHULUAN
Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai
transmisi otomatis, yang diambil dari beberapa sumber.salah satu sumber yang paling banyak digunakan adalah
website dan ilmu otomotif yang merupakan teori dalam kejuruan otomotif, yang juga merupakan teori yang di ajarkan
didalamm.Pembahasan khusus tentang
transmisi otomatis yang dipaparkan dalam makalah ini saya sadari akan adanya hambatan-hambatan dalam upaya pencarian pengetahuan dan menunjukkan
pada saya cara-cara mengatasi hambatan-hambatan itu.
makna
dan fungsinya tentu merupakan kajian yang termasuk dalam.Harapannya, penulisan makalah yang saya tulis ini dapat mengulas
bahasan kali ini dengan jelas dan tepat tanpa mengurangi esensi
dari tulisan dari berbagai sumber yang telah digunakan.
Transmisi otomatis ialah suatu jenis
transmisi yang dapat memindahkan gigi percepatan dengan sendirinya yang
disesuaikan dengan beban misalnya apabila sebuah kenderaan yang berjalan pada
keadaan mendatar kemudian akan melalui jalan yang menanjak maka si pengemudi
tidak perlu lagi memindahkan percepatannya, karena pada transmisi otomatis
transmisi akan menyesuaikan dengan kebutuhan dari beban yang diterima oleh
kenderaan tersebut.
A.
PEMBAHASAN MASALAH
1.
Apa Pengertian Transmisi otomatis Typtonic ?
2.
Apa Pengertian Transmisi Otomatis CVT ?
3.
Bagaiman cara kerja transmisi otomatis ?
4.
Apa saja komponen Transmisi Otomatis ?
B. MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH
1.
Mendapatkan rancangan rangkaian system transmisi otomatis
2. Hasil yang diperoleh dari penelitian
ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain dalam
pengembangan transmisi otomatis.
3. Memberikan informasi mengenai
kinerja transmisi otomatis.
4. Dapat mengetahui komponen-komponen
Transmisi Otomatis.
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1.
Siswa mengetahui definisi dan fungsi Transmisi.
2.
Siswa mengetahui definisi Transmisi-Transmisi Otomatis.
3.
Siswa mengetahui Jenis – jenis Transmisi Otomatis.
4.
Siswa dapat mengetahui komponen-komponen Transmisi Otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam Jenis Transmisi Otomatis
1. TRANSMISI OTOMATIS FLUID TYPE
a. Torsi konverter
Torque converter dipasang pada sisi input transmisi dan di
ikat dengan baut terhadap bagian belakang poros enkol mesin melalui drive
plate.
Fungsi Torque Converter
1.
Memperbesar momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin.
2.
Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau
memu-tuskan) momen mesin ke transmisi.
3.
Meredam getaran (torsional vi-bration) akibat momen dari
mesin dan pemindahan daya (drive train).
4.
Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin.
5.
Menggerakkan pompa oli dari hydraulic control system.

Cara Kerja Torque Converter
Torque converter memindahkan dan memperbesar momen dari
mesin dengan menggunakan minyak trans-misi sebagai perantara. Torque converter
terdiri dari pump impeller yang digerakkan oleh poros engkol ; turbine runner
yang dihubungkan dengan poros input transmisi ; stator yang terpasang pada
transmission case dengan kopling satu arah (one-way clutch) dan stator shaft
dan converter case yang berisi semua bagian tersebut. Converter terisi de-ngan
minyak transmisi otomatis yang berasal dari oil pan dan dipompakan oleh pompa
oli : minyak ini meluncur keluar dari pump impeller dengan arus yang cukup kuat
dan memu-tarkan turbine runner.

1) Pompa impeller
Pompa impeller (pump impeller)
bagin ini disatukan dengan converter case dan disekeliling bagian dalamnya
terpasang vane yang melengkung. Sebelah dalam vane diberikan guide ring untuk
membentuk celah yang memperlancar aliran minyak. Converter case dihubungkan
dengan poros engkol melalui drive plate sehingga selama mesin hidup tourqu
converter akan selalu berputar.
2)
Turbine
runner
Bentuk dari turbine ranner hampir
sama dengan pompa impeller yaitu memiliki banyak blade. Arah lingkungan blade
pada turbin runner berlawanan pada dengan yang terdapat pada pompa impeller.
Turbin runner dipasang pada poros input transmisi sehingga bladenya berhadapan
dengan pompa impeller blade dengan celah yang sangat kecil.
3)
Stator
Stator di tempatkan ditengah-tengah
antar pompa impeller dan turbin runner. Dipasang pada poros stator yang
diikatkan pada transmission case melalui one-way clutch. Stator blade menangkap
minyak yang keluar dari turbin runner dan mengarahkan kembali kebagian belakang
blade pump impeller sehingga memberikan tambahan tenaga pada pump impeller.
Kopling satu arah (one-way clutch) memungkinkan
stator untuk dapat berputar searah dengan poros engkol dan saat stator
mempunyai kecenderungan berputar balik, kopling satu arah akan menguncinya
sehingga tidak berputar. Oleh karena itu, stator akan berputar atau terkunci
tergantung pada arah dorongan minyak pada vanenya.
Prinsip kerja
Drive berputar oleh torque dari
engine, maka oli yang terdapat pada pump impeler akan terlempar dengan gaya
sentrifugal menuju dan mengenai sudu turbin yang mengakibatkan turbin ikut
berputar. Oli akan mencapai stator setelah melalui turbin dan berubah arahnya
karena sudu turbin. Dengan demikian oli akan mengalir kembali menuju ke pump
impeler.
aliran tenaga
dan oli pada torque converter
Berhenti, mesin
idling
Pada saat mesin idling, maka momen yang dihasilkan oleh kopling oleh mesin itu
sendiri minimum. Bila rem dioperasikan beban pada turbin runner menjadi
besar Karena tidak dapat berputar. Karena kenderaan berhenti, maka speed ratio
antara pompa impeller dan turbin runner nol sedangkan torque rationya maksimum
oleh karena itu, turbin runner akan selalu siap untuk berputar dengan momen
yang lebih tinggi dari momen yang dihasilkan oleh mesin
Kenderaan mulai
bergerak
Pada saat rem dibebaskan maka
turbin runner dapat berputar dengan poros input transmisi. Dengan menekan pedal
akselator, maka turbin runner akan berputar dengan momen yang lebih besar dari
yang dihasilkan oleh mesin jadi kenderaan mulai bergarak.
Kenderaan
berjalan dengan kecepatan rendah
Bila kecepatan kenderaan bertambah
putaran turbin runner dengan cepat mendekati pompa impeller. Torque rasionya
dengan cepat mendekati 1,0. pada saat perbandingan putar turbin dan pompa
impeller mendekati angka tertentu stator mulai berputar. Dengan kata lain
torque converter mulai bekerja sebagai kopling fluida oleh karenanya kecapatan
naik hampir bebanding lurus dengan putaran mesin.
Kenderaan benjalan pada kecepatan sedang sampai
tinggi
Torque converter hanya berfungsi sebagai kopling
fluida.turbin runner berputar pada kecepatan yang hampir identik dengan pump
impeller.


Prinsip power
transmisi/pemindah tenaga
Bila kita memasang dua buah kipas
angin A dan B berhadapan satu sama lain, dan selanjutnya kipas angin A
dihidupkan, maka kipas angina B akan mulai berputar dengan arah yang sama
dengan kipas angina A. ini terjadi karena kipas angina A menghasilkan aliran
udara yang membentur daun (blade) kipas angina B dan selanjutnya kipas angina B
akan terbawa berputar. Dengan kata lain, pemindahan tenaga antara kipas A dan B
terjadi dengan udara sebagai perantaranya. Tourque converter bekerja dengan
cara yang sama, pompa impeller memainkan peranan kipas A dan Turbine runner
sebagai kipas angina B. perantaranya dalam hal ini bukan udara melainkan
minyak.
Power
Transmisi/pemindahan tenaga
Bila pompa impeller digerakan oleh
poros engkol, minyak yang berada didalamnya akan berputar bersama dengan arah
yang sama. Bila kecepatan putaran pompa impeller ditambah maka gaya
centri-fugal akan menyebabkan minyak mulai mengalir keluar dari bagian tengah
pompa dari pompa impeller. Bila kecepatan pump impeller terus ditambah, minyak
akan dipaksa keluar dari pompa impeller. Minyak akan membentur vane pada
turbine runner dan selanjutnya turbine runner mulai berputardengan arah yang
sama dengan.
b. Pompa oli atau OIL PUMP
Pada transmisi otomatis terdapat
pompa oli ATF, terdapat dibagian depan rumah transmisi yang bia-sanya terbuat
dari susunan roda gigi pompa oli.

Pompa oli ATF ini berfungsi untuk
mengalirkan oli ATF dari ruang isap (biasanya dibagian bawah transmisi) ke
sistem hirolik termasuk ke torsi konverter.
c. Roda gigi Planetary gear unit
Transmisi model ini terdiri dari
susunan roda gigi planet, model dan jumlah susunan roda gigi planet
mempengaruhi hasil perbandingan putaran yang dihasilkan. Pada roda gigi planet
set ini dikenal roda gigi matahari, roda gigi planet dan roda gigi ring. Secara
konstruksi paket gigi planet dibedakan menjadi: paket roda gigi planet
sederhana, paket roda gigi planet raveneux dan paket roda gigi planet simson.

Untuk menghasilkan perban-dingan
putaran pada paket roda gigi planet, maka salah satu sebagai penggerak, salah
satu sebagai yang digerakkan dan satunya direm atau dikopel seperti terlihat
ditabel bawah ini.
d.
Pita rem (brake band) dan Rem-rem
multiplat (multiplate brakes)
Untuk mendapatkan perbandi-ngan
putaran sesuai yang diinginkan pada sistem transmisi otomatis de-ngan roda gigi
planet dilakukan de-ngan cara mengerem atau meng-kopel salah satu komponen
paket gigi planet meng-gunakan rem atau ko-pling yang pada kebanyakan
meng-gunakan rem atau kopling multi plat.
Direm berarti komponen roda gigi
planet dikunci mati dengan rumah transmisi, sedangkan dikopel berarti dikunci
antar dua komponen paket roda gigi planet.


e.
Unit hidrolik
Unit hidrolik berfungsi untuk
me-ngatur aliran oli ATF kedalam silinder rem atau kopling untuk mengaktifkan
rem maupun kopling yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kecepatan dan tingkat
perbandingan putaran.


f.
Tuas pemindah
Meskipun perpindahan tingkat
percepatan dapat berlangsung secara otomatis akan tetapi tuas pemindah tetap
masih dibutuhkan, terutama untuk melakukan pilihan awal. Contoh untuk mundur,
netral dan parkir tidak bisa secara otomatis bekerja ke posisi tersebut, oleh
karena itu pengemudi tetap harus menentukan melalui tuas pemindah.

P: transmisi akan mengunci
komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan efek seperti
rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan
beban yang cukup berat. ex: tanjakan.
R: Gunakan posisi ini untuk
berjalan kearah belakang(mundur).
N: di posisi ini, seluruh
hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci
roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N
dan aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk
meninggalkan mobil.
D: gunakan posisi ini untuk
menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama perjalanan. dibeberapa
mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. untuk merk toyota biasanya
terdapat D,2,1 dengan tombol overdrive
off pada tuasnya.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.
2.
TRANSMISI OTOMATIS CVT

Gambar 15.13 CVT
Transmisi CVT adalah transmisi
otomatis yang tidak mempunyai step-step tingkatan gigi percepatan, akan tetapi
secara kontinyu tingkat gigi percepatan itu bisa berlangsung dengan variasi
yang sangat besar, makanya disebut Continous Variable Transmission.

Prinsip kerja dari transmisi ini
adalah merubah perbandingan roda puli, dimana diameter puli penggerak dan
diameter puli yang digerakan dapat dirubah saling berlawanan sehingga
didapatkan tingkat perban-dingan putaran yang sangat ber-variasi.
kehadiran planetary gear digantikan
dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio
putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang
diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan
(rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan
CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal
layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang
diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan
beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk
mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.
3.
Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik
Pada transmisi otomatis dengan
kontrol elektronik perpindahan tinkat gigi percepatan dikontrol secara
elektronik dengan jalan mengen-dalikan katup-katup solenoid oleh unit kontrol
elektronika berdasarkan dari sinyal-sinyal masukan yang diberikan oleh
sensor-sensor yang ada.

Dengan melibatkan sensor-sen-sor
yang ada dapat diatur tinkatan gigi percepatan yang paling sesuai dengan
kondisi yang dihadapi, se-hingga tidak kehilangan perfor-mennya dan tetap pada
penggunaan bahan bakar yang optimal.
Pemgendalian katup solenoid pada
dasarnya adalah untuk menga-rahkan oli ATF ke unit hidrolik, jadi disini bukan
sistem elektrik yang melakukan perubahan tingkatan gigi tetapi dibantu oleh
tekanan hidrolik dari oli ATF. Sistem elektronik hanya sebagai pengendali saja.
Pada sistem yang dikendalikan secara
elektronik dapat dilakukan pengendalian yang lebih selektif dan dapat pula dilakukan
pengendalian-pengendalian tambahan seperti mode ekonomi dan sport serta dapat
diken-dalikan seperti transmisi manual se-suai keinginan pengemudi dengan
adanya tombol + dan -
Diagnosa kerusakan pada trans-misi
otomatis, terutama yang meng-gunakan kontrol elektronik dapat dila-kukan dengan
menggunakan alat Scanntool yang dihubungkan pada konektor DLC yang tersedia
pada kendaraan. Dipilih mode transmisi untuk mendiagnosa transmisi. De-ngan
alat ini dapat diketahui kondisi kerja masing masing komponen sis-tem
pengendali elek-troniknya mau-pun dapat diketahui gangguan yang terjadi dengan
jalan membaca me-mori kerusakan dari ECU transmisi otomatis.
4. Keunggulan,Kelemahan Transmisi
Transmisi
otomatis memiliki beberapa keunggulan antara lain:
1. Membuat anda nyaman berkendara di
kemacetan karena tidak diperlukan pergantian gigi secara manual dengan
menggunakan tuas transmisi dan menginjak kopling.
2. Apabila dirawat dengan baik, dapat
memiliki umur yang panjang.
3. Cenderung less maintenance (tidak
memerlukan perawatan) selain ganti oli dan filter nya.
4. Apabila dalam keadaan prima, maka
anda tidak akan merasakan perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi dan
sebaliknya.
5. Adapun kelemahannya adalah:
1. Apabila aki soak, maka kendaraan
tidak dapat didorong untuk jump start.
2. Apabila rusak maka penggantiannya
akan memakan biaya yang besar.
3. Pada saat jalan menurun, mobil tidak
memiliki engine brake,dimana mesin tidak ikut membantu pengereman mobil.
6. Cara merawat transmisi otomatis :
Sebisa
mungkin jangan gunakan mobil bertransmisi otomatis untuk menarik
kendaraan, apabila terpaksa, gunakan gigi rendah yang
dimiliki oleh mobil tersebut.
Lakukan penggantian oli transmisi secara teratur. Apabila
kendaraan ditarik, maka
salah satu sumbu roda yang berpenggerak harus diangkat
(contoh; menarik mobil
penggerak depan maka bagian depan diangkat). Hal ini
dilakukan untuk mencegah
putaran roda mempengaruhi kerja transmisi yang tidak
memiliki pelumasan yang
baik.Di tanjakan, anda jangan menahan transmisi di D dan
menginjak gas setengah
untuk mempertahankan agar mobil tidak turun, tapi gunakan
rem dan pindah
transmisi ke N (Neutral).Apabila kendaraan di kemacetan
berhenti lebih dari 15
detik, pindahkan tuas ke N(Neutral).Jangan menginjak gas
terlebih dahulu baru
memindahkan tuas ke D atau R,sebaiknya mobil dalam keadaan
rpm idle baru tuas
dipindahkan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem Transmisi dibutuhkan untuk
meneruskan putaran Fly well dari engine, transmisi sangat di butuhan kendaraan
karena kendaraan tanpa transmisi tidak mungkin akan bisa berjalan. Cara kerja
dari sistem transmisi otomatis lebih simple dibandingkan dengan sistem
transmisi manual.Sistem transmisi otomatis lebih canggih dari pada
transmisi jenis manual.
B.
SARAN
Kita harus menggali informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada dan mampu memanfaatkanya dengan
sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari untuk memperluas pengetahuan kita.
Alangkah baiknya guru pembimbing
memberikan materi yang lebih dengan sistem pembelajaran yang lebih menarik dan
tidak monoton , terlebih dapat mengoptimalkan antara otak kanan dan otak kiri
serta memanfaatkan teknologi yang ada sebagai pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
http://otomotifarif02.blogspot.co.id/2013/11/transmisi-otomatis.html Senin, 29 Agustus 2016 jam 15.15 WIB
https://youdienakal.wordpress.com/otomotif/ Senin, 29 Agustus 2016 jam 15.20 WIB
http://www.rentalmobilbali.net/mobil-transmisi-otomatis/ Senin, 29 Agustus 2016 jam 15.25 WIB
http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/transmisiotomatis/materi02b.html Senin, 29 Agustus 2016 jam 15.30 WIB
http://modulsmk.blogspot.co.id/2012/07/transmisi-otomatis.html Minggu, 29 Agustus 2016 jam 15.40 WIB
http://kompasmatic.com/2015/02/21/komponen-vital-transmisi-otomatis-mobil/ Minggu, 29 Agustus 2016 jam 15.50 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar